SeputarMarketing – Baik bagi pengusaha model B2B maupun B2C, penting untuk tahu mana yang harus Anda prioritaskan demi meningkatkan brand awareness dan penjualan. Konten Marketing VS Iklan, manakah yang lebih penting untuk brand Anda?
Asal Anda bisa memaksimalkan potensi keduanya, inilah amunisi utama Anda dalam mengembangkan value brand Anda bahkan hingga ke taraf global. Tapi sebenarnya, mana sih yang lebih baik antara konten marketing dan iklan?
Apa itu Konten Marketing?
Sederhananya, konten marketing bisa dibilang adalah upaya merangkai jenis konten yang relevan dan berkualitas yang bertujuan untuk memikat para klien potensial Anda.
Hal ini sejalan dengan metode invbound marketing, di mana sebuah strategi bisa dibilang sukses kalau tepat menyasar orang yang pas, dengan cara yang tepat, dan di waktu yang tepat pula.
Yang bisa disebut konten sebetulnya bisa apa saja, bisa yang berbentuk visual, audio, video, maupun tekstual.
Kunggulan Konten Marketing
Mengapa konten marketing bisa sukses? Jawabannya macam-macam, tapi kira-kira bisa diringkas seperti ini:
#1. Tepat membidik kebutuhan konsumen
Setelah mengetahui profil calon klien yang Anda incar, Anda bisa mulai merangkai konten yang sekiranya akan mereka sukai. Dan jika Anda terus mengepos konten secara konsisten, lama-lama mereka akan memandang Anda sebagai sosok pakar.
Sehingga, jika membutuhkan produk atau jasa yang kebetulan mereka butuhkan, kepada Anda-lah mereka akan membeli.
#2. Membangun Kepercayaan dari Waktu ke Waktu
Karena Anda rajin update konten, lambat laun akan tumbuh kepercayaan dari audiens akan kemampuan Anda. Relasi yang tadinya berupa “konten kreator” dan “pemirsa” lambat laun berubah menjadi lebih organik. Bisa jadi guru dan murid, sesama teman, bahkan sosok teladan.
Nah, jika sudah sukses seperti ini, audiens Anda akan dengan suka hati menjadi loyal. Bukan hanya itu, besar kemungkinan mereka akan merekomendasikan Anda kepada teman-teman mereka.
Baca juga : Cara Meningkatkan Traffic Website Bisnis yang Mendatangkan Penjualan
Jenis Konten Marketing
Setiap bisnis punya profil yang berbeda-beda. Karena itu, tipe konten marketing yang jadi andalan strategi mereka pun berbeda-beda. Meski demikian, SEO masih jadi yang terdepan.
Dan itu berarti Anda harus membuat blog. Di dalamnya, Anda dapat memuat info-info yang bagus dan relevan seperti artikel, infografis, video, dan lain-lain. Situs seperti HubSpot bahkan mengakui 65% hasil penjualan mereka berasal dari penelusuran orang di Google yang kebetulan menemukan blog mereka.
Tak kalah penting, jenis konten marketing lain adalah sosial media (super efektif untuk membangun komunitas), E-mail, podcast, dan video.
Dengan konten marketing, Anda bisa mendapat banyak manfaat seperti menjaring banyak traffic untuk website Anda, memperluas brand awareness, mendapatkan lead-lead penting, dan masih banyak lagi. Jadi, sangat pantang meninggalkan strategi konten marketing jika ingin sukses.
Apa itu Advertising?
Simpelnya, iklan adalah ragam upaya kreatif untuk mempengaruhi audiens Anda agar bertransaksi dengan brand Anda.
Anda mungkin berpikir bahwa orang zaman sekarang sudah pintar sehingga tidak akan termakan iklan yang sering dianggap omong kosong, tapi toh metode ini masih berhasil karena alasan-alasan berikut:
#1. Iklan cenderung menarik perhatian
Karena tujuannya untuk menarik perhatian, iklan biasanya dibuat menarik dan meriah. Visual dan suara yang memanjakan mata, juga caption yang menggelitik. Cukup untuk membuat orang berhenti sesaat dan merasa ingin tahu tentang brand Anda.
#2. Iklan bermain dengan psikologis Anda
Sebuah iklan yang kreatif selalu berhasil memancing perasaan Anda; entah itu senang, geli, sedih, bahkan marah. Anda mungkin pernah mengalami ini saat menonton video iklan Thailand yang cenderung memancing air mata. Relevansinya dengan produk atau jasa yang diunggulkan bisa jadi kecil, tapi kesannya sudah menempel.
#3. Iklan bersifat Persuasif
Dalam space atau rentang waktu yang begitu terbatas, sebuah iklan harus berhasil menyampaikan USP (Unique Selling Point). Makanya bahasa iklan cenderung pendek tapi punchy, bahkan bisa jadi meme atau lagu yang awet di masyarakat sampai lintas zaman.
Misalnya, siapa sih yang tidak tahu jingle lagu Susu Murni Nasional? Dengan mendengarnya saja, kita langsung teringat pada rasa susu murni yang manis dan tanpa pengawet.
Baca juga : Jasa Website Murah, Bantu Brand Tampil Lebih Profesional
Jenis-Jenis Iklan Digital
Anda pasti sudah mengenal media-media iklan konvensional seperti radio, televisi, dan flyer. Tapi kini, kita menginjak zaman digital dan semuanya serba Internet. Beberapa jenis iklan digital adalah:
#1. Display Ads
Jenis iklan gambar atau teks yang muncul di webste atau aplikasi. Ada beberapa jenis display ads, termasuk iklan aplikasi yang biasa muncul saat Anda mengakses aplikasi.
Tak kalah populer adalah Gmail ads; jenis iklan yang muncul saat Anda membuka box E-mail. Tipe ads ini bisa dibuka agar lebih jelas, disimpan, bahkan di-forward ke kawan lain sebagaimana E-mail lazimnya.
Ada pula YouTube ads, yang mungkin sudah akrab di mata Anda para pengguna kanal video. Ada jenis iklan yang butuh di-skip secara manual, dan ada juga yang otomatis. Hadirnya iklan ini menyesuaikan dengan algoritma pencarian Anda apa saja.
#2. Social Media Ads
Social media ads alias iklan medsos adalah jenis iklan yang tahu-tahu nongol di linimasa Anda. Seperti iklan YouTube, kehadirannya menyesuaikan dengan algoritma aktivitas Anda di Internet.
Jadi jika Anda banyak menghabiskan waktu Anda nonton video kucing, jangan heran jika iklan yang muncul berkisar tentang pet shelter, pakan hewan, dan sejenisnya.
Beberapa iklan social media menerapkan fitur promote, di mana Anda di-encourage untuk menyebarkan iklan Anda ke audiens yang lebih luas dengan tarif tertentu.
#3. Iklan PPC (Pay per Click)
Sesuai namanya, inilah jenis iklan berbayar yang mempersyaratkan Anda membayar tarif tertentu untuk setiap klik yang Anda dapat di SERP (Search Engine Results Page—laman hasil pencarian).
Ini jenis iklan yang disediakan oleh pihak Google. Jadi Anda tidak harus konsisten menghadirkan konten berkualitas (meski sebaiknya Anda tetap mengusahakannya), namun memasang iklan. Anda biasa mendapati iklan semacam ini di bagian teratas hasil pencarian dengan label sponsored ads.
Konten Marketing VS Iklan?
Dengan konten marketing, Anda menciptakan konten online (berupa blog, website, post di medsos, katalog, dan sebagainya) untuk membuat para kustomer datang kepada Anda. Dan jika mereka mendapati Anda ada di bagian teratas SERP, nilai kepercayaan mereka bakal naik berkali-kali lipat.
Hanya saja, patut Anda ingat bahwa konten marketing normalnya memang tidak instan. Butuh waktu agar konten Anda masuk di indeks mesin pencarian sehingga Anda mendapat posisi istimewa.
Bisa setahun, bisa lebih, atau bahkan kurang. Akan tetapi, Anda akan mendapat status kepercayaan yang tinggi dan memiliki pengikut yang setia.
Iklan, di sisi lain, lebih instan karena diakses oleh begitu banyak orang sesuai timeframe yang Anda pilih. Tetapi kekurangannya, jika terlalu sering melihatnya tanpa tahu reputasi brand Anda, bisa-bisa malah dianggap spam yang membuat mereka antipati.
Jadi, soal mana yang lebih baik, sebetulnya tergantung model bisnis dan budget yang Anda punya. Konten marketing cenderung lebih diminati karena solid dan untuk jangka panjang dapat menjadi investasi dengan biaya lebih rendah, namun butuh waktu.
Iklan, di satu sisi, lebih cepat menunjukkan hasil dan masif, tapi berbayar. Jika Anda berhenti beriklan, maka Anda tidak akan mendapat traffic.
Saran terbaik dari para pakar adalah, Anda harus menggabungkan keduanya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tapi jika ragu, bagaimana jika Anda hubungi saja jasa konsultan marketing terpercaya terdekat?
Baca juga : 5 Strategi Sosial Media Marketing yang Wajib Pebisnis Coba di Era Digital