SeputarMarketing – Untuk mengenal apa itu rebranding, coba ingat kembali apakah Anda pernah memperhatikan kenapa brand yang Anda kenal sejak kecil tiba-tiba berubah logo? Atau meluncurkan produk-produk yang tadinya tidak ada?
Langkah ini biasa diambil oleh perusahaan dengan berbagai pertimbangan khusus. Biasanya, yang melakukannya adalah perusahaan-perusahaan yang sudah lama berdiri; meski tidak menutup kemungkinan usaha baru juga melakukannya untuk beberapa alasan. Yuk, simak untuk tahu lebih jauh.
Apa Itu Rebranding?
Apa itu rebranding? Secara umum, rebranding sebenarnya termasuk kategori strategi bisnis. Inilah strategi yang dilancarkan untuk mengubah persona atau citra sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
Perubahan ini sebetulnya lebih tepat disebut pembaruan, suatu upaya untuk membuat brand tampak lebih relevan dengan situasi sosiopolitik dan bisnis yang tengah berlangsung.
Seperti yang Anda tahu, iklim pasar cenderung berubah-ubah tanpa diduga-duga. Begitu pula selera segmen Anda. Sebab itu, perlu dilancarkan sebuah langkah untuk membuat brand tetap bisa bersaing di hati audiens.
Baca juga : 6 Tips Sukses Meeting Client, Dijamin Closing Rate Tinggi!
Jenis-Jenis Rebranding
Tergantung situasi perusahaan, rebranding biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
#1. Rebranding Sebagian
Langkah ini hanya melibatkan pengubahan beberapa elemen bisnis. Misalnya logo, nama, atau warna tema. Contoh yang bisa Anda lihat adalah restoran Hoka Hoka Bento yang kini menjadi Hokben saja. Dan juga, bergantinya logo Gramedia.
#2. Rebranding Total
Seperti namanya, rebranding total berarti Anda akan mengubah secara keseluruhan brand bisnis Anda, mulai dari logo, warna brand, hingga ke citra umum dan strategi brandingnya.
Ini seperti yang terjadi pada Gojek, dari yang tadinya punya logo motor saja kini memilih logo yang lebih generik seiring bertambahnya layanan yang mereka berikan (GoLife, GoMassage, dst.)
Tujuan Rebranding
#1. Mengganti Persepsi Audiens
Rebranding sering dipertimbangkan ketika brand Anda telah melakukan suatu langkah blunder. Dengan banyaknya kompetitor di pasaran saat ini, persepsi publik sangat gampang berubah.
Jadi ketika brand Anda melakukan kesalahan yang tidak berkenan di hati audiens, gampang bagi mereka untuk tidak mau lagi menggunakan brand Anda lalu pindah ke kompetitor begitu saja.
Ini sering terjadi ketika Anda keburu melakukan langkah marketing yang salah. Seperti misalnya memberikan pernyataan yang tidak sensitif di media sosial atau mengurangi formula produk untuk memangkas ongkos. Sekali rusak, kepercayaan sulit kembali.
Dengan rebranding, Anda bisa mengubah persepsi publik jadi sama sekali baru. Sehingga seterusnya, Anda bisa melanjutkan bisnis dengan perasaan yang lebih baik.
#2. Ekspansi Target
Ketika sudah berhasil menaklukkan pasar incaran, biasanya pelaku usaha akan berpikir untuk ekspansi. Tujuannya, tentu saja untuk memperluas jangkauan pasar, dan tentunya profit yang lebih banyak.
Akan tetapi, branding yang Anda punya sekarang belum tentu cocok untuk calon target incaran. Karena itulah Anda boleh mempertimbangkan rebranding. Ini terutama banyak dilakukan oleh perusahaan yang memutuskan untuk go global atau inter-regional, mengingat banyaknya perbedaan di luar sana.
#3. Untuk Beradaptasi
Suatu bisnis harus bisa survive di tengah perubahan tren. Jika tidak, Anda akan tergilas dan merugi. Demi mengikuti arus pasar, ada penyesuaian yang perlu Anda lakukan.
Sudah tak terhitung jumlah bisnis yang terpaksa tumbang karena gagal mengikuti tuntunan zaman. Bentuknya pun bermacam-macam.
Misalnya, label Victoria’s Secret yang dulu identik dengan gadis-gadis bertubuh langsing kini menyertakan model bertubuh plus-size dan berkulit gelap. Ini tentunya untuk menyesuaikan diri dengan gaya fashion terkini yang semakin inklusif.
#4. Perubahan Internal Perusahaan
Yang paling sering menjadi alasan sebuah perusahaan harus rebranding adalah terjadinya perubahan internal di tubuh perusahaan. Kasus umumnya adalah, merger.
Ketika dua atau lebih perusahaan bergabung menjadi satu, tidak adil jika nama dan branding perusahaan masih sama. Jadi, wajib ada penyesuaian.
Kasus yang pernah terjadi di antara kita misalnya adalah ketika perusahaan ponsel Ericsson diakuisisi oleh Sony. Sehingga muncullah produk Sony Ericsson di pasaran dengan desain dan branding yang jauh berbeda.
Baca juga : Jasa Konsultan Digital Marketing, Terpercaya Meningkatkan Branding
Keunggulan Melakukan Rebranding
Pada titik ini, Anda mungkin sedang menimbang-nimbang. Pentingkah rebranding bagi sebuah usaha? Dan haruskah dilakukan?
Jawabannya rupanya sangat tergantung pada kondisi perusahaan Anda saat ini. Tapi ringkasnya, rebranding patut dipertimbangkan sejalan dengan beberapa indikator berikut:
#1. Bagaimana Misi Perusahaan Anda?
Seiring waktu, bukan hal yang aneh jika misi perusahaan berjalan jauh berbeda dengan saat pertama kali didirikan. Mungkin untuk mengejar pangsa pasar, mungkin karena Anda menemukan opportunity lain.
Nah, untuk mensosialisasikan misi perusahaan agar lebih mudah diterima publik, perlu branding baru. Jika tidak, konsumen akan kebingungan ketika mendapati line up produk atau jasa Anda tiba-tiba berubah.
#2. Bagaimana Target Marget Anda?
Regenerasi target market juga sangat perlu, lho. Anda wajib untuk terus memantau usia target market Anda. Jika tidak, Anda akan terjebak bersama segmen yang terlanjur menua tanpa menangguk untung dari pelanggan dari demografi usia berbeda yang jauh lebih potensial.
Nah jika Anda sudah mantap untuk menarget demografi baru, tentu butuh rebranding. Anda tidak bisa menerapkan kemasan yang selama ini manjur untuk demografi usia 50 tahunan ke para milennial yang jauh lebih menyukai kemasan elegan sekaligus modern, bukan?
#3. Adakah Kemungkinan Peluncuran Produk Baru?
Alasan lain mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk rebranding adalah karena adanya keinginan untuk meluncurkan produk baru yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Sah-sah saja jika Anda mau melakukannya tanpa rebranding, tapi jika produk ini begitu kontras dengan yang lain, akan timbul kesan ‘anak tiri’ yang membuat konsumen kurang teredukasi mengenai kebaikan produk baru Anda.
#4. Bagaimana Performa Saingan?
Jika performa usaha Anda kalah melulu dari saingan Anda, boleh jadi ada salah strategi. Patut Anda lakukan evaluasi untuk mengetahui apakah sebaiknya Anda perlu melakukan rebrand.
Mungkin supaya Anda lebih dikenal oleh demografi sekarang, Atau menjajal target pasar baru untuk angka penjualan yang lebih baik.
Nah, itu tadi adalah ulasan tentang apa itu rebranding dan apakah Anda penting bagi Anda untuk melakukannya.
Sebelum mengambil langkah, yang paling penting adalah mengetahui seluk-beluk perusahaan Anda secara menyeluruh. Karena dengan begitu, Anda dan team lah yang paling tahu cara terbaik untuk membuat brand atau rebrand yang paling sesuai dengan kapasitas perusahaan.
Baca juga : 8 Ide Konten Sosial Media Marketing Berikut Biar Branding Gak Booring